22 Januari 2011

TOLONG INGATKAN AKU!

Nasihatilah Seorang Manusia Walaupon Engkau Seorang Pendosa





Abul -Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Umar bin Abdul-Aziz berkata: "Sesungguhnya Allah s.w.t. tidak menyiksa orang-orang umum kerana dosa-dosanya orang-orang yang tertentu tetapi apabila perbuatan dosa itu berleluasa dan terang-terangan kemudian tidak ada yang menegur, maka bererti semuanya sudah layak menerima hukuman."


Mungkin ramai yg takut dan tidak tergerak hatinya untuk menasihati orang lain. Begitu juga dengan diri saya sendiri. Kita sedar kita banyak melakukan dosa dan tidak layak untuk mengucapkan ucapan kebaikan kepada sesama manusia.

Kita rasa hanya Tok Imam; Mufti; Ustaz/ustazah shj yg layak utk mberi nasihat agama kpd masyarakat.

Pandangan seperti itu adalah keliru dan bahayanya sangat besar, serta akan membuat syaitan gembira. Kalau semua orang terpaksa menunggu sehingga dirinya bersih & suci dari dosa baru dia layak menasihati sahabatnya, maka tidak ada seorangpun di muka bumi yang layak memberi nasihat setelah Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam tercinta.


Sebagaimana dikatakan seorang penyair:


إذا لم يعظ في الناس من هو مذنب
فمن يعظ العاصين بعد محمد

“Apabila seorang pendosa itu tidak menasihati manusia,
Maka siapakah yang akan menasihati orang-orang yang berdosa setelah Nabi Muhammad kita”.

Sa’id bin Jubair berkata: “Apabila seseorang tidak memerintahkan kepada kebaikan dan tidak pula mencegah dari yang munkar, hingga ia menunggu dirinya bebas dari kesalahan, maka tidak akan ada seorangpun yang memerintahkan kepada kebaikan dan tidak pula mencegah dari yang munkar”.

Imam Malik setelah mendengar perkataan Sa’id bin Jubair berkata: “Benar apa yang dikatakan Sa’id. Siapakah yang tidak memiliki sedikitpun dosa dalam dirinya?”.

Al-Hasan berkata kepada Mutharrif bin ‘Abdillah: “Berilah nasihat kepada sahabat-sahabatmu”. Mutharrif menjawab: “Sesungguhnya aku takut mengatakan apa yang tidak aku kerjakan”.

Al-Hasan berkata lagi: “Semoga Allah merahmati dirimu. Tidak ada seorangpun di antara kita yang melakukan semua yang diperintahkan Allah. Syaitan akan gembira apabila kita berfikir seperti itu sehingga tidak ada seorangpun yang memerintah kepada kebaikan dan tidak pula mencegah dari kemungkaran”.

Berkata Ibnu Hazm: “Apabila orang yang mencegah dari perbuatan keji mesti orang yang tidak memiliki kesalahan, dan orang yang memerintah kepada kebaikan mesti orang yang selalu mengerjakan kebajikan, maka tidak ada seorangpun yang mencegah dari yang mungkar dan tidak ada seorang pun yang mengajak kepada kebaikan setelah Nabi Muhammadsallallahu ‘alaihi wa sallam.”

(Semua nukilan diatas dapat ditemukan dalam kitab al-Jami’ li Ahkamil Quran: 1/367, al-Qurtubi).

{Imam Nawawi berkata}:

“Para ulama menyatakan bahawa tidak disyaratkan pada orang yang memerintah kepada kebaikan atau orang yang mencegah dari kemungkaran untuk mencapai kesempurnaan dalam segala hal. Tapi, ia mesti tetap mengajak kepada kebaikan walaupun ia memiliki kekurangan dalam hal yang diajaknya, dan ia tetap mencegah kemungkaran walau dia terkadang mengerjakan apa yang dia cegah. Kerana sesungguhnya wajib pada dirinya dua perkara iaitu : mengajak dirinya sendiri ke arah kebaikan dan mencegah dari kemungkaran; dan mengajak orang lain ke arah kepada kebaikan dan mencegah mereka dari yang mungkar. Tidak boleh dia melalaikan salah satu dari dua perkara tersebut”.
(Syarah Sahih Muslim: 2/23, An-Nawawi).

`Jadilah kamu pemaaf & suruhlah org mengerjakan yg ma'ruf serta berpalinglah dr org2 yg bodoh! [Al-A'raf; 199]


Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu saling menasihati dalam kebaikan.
AMAR MA'ARUF NAHI MUNGKAR!
sumber : Taman Ulama

Tiada ulasan:

ADAKAH GULA MENYEBABKAN KANSER ?

Salam .. hari ini saya nak kongsikan catatan blog  yang ditulis oleh (my gynae-onco) YBhg. Dato Dr  Rushdan Noor   Pakar Kanser Wanita da...